BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakangMasalah
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah
society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup
(atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah
masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas.
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu
sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang
yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Masyarakat (society) merupakan istilah
yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama.
Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara
berbagai individu. Dari segi perlaksaan, ia bermaksud sesuatu yang dibuat –
atau tidak dibuat – oleh kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama
dalam pengkajian sains sosial.
B.
RumusanMasalah
1. Apa pengertian masyarakat dans yarat-syarat menjadi masyarakat?
2. Apa
yang dimaksud dengan masyarakat perkotaan?
3. Apa saja 2 tipe masyarakat?
4. Apa ciri-ciri dari masyarakat kota?
5. Apa perbedaan dari desa dan kota dan hubungan antara desa dan kota
6. Apa saja 5 unsur lingkungan perkotaan?
7. Apa fungsi eksternal kota?
8. Apa pengertian desa, ciri-ciri desa dan ciri-ciri masyarakat pedesaan?
9. Apa saja macam-macam gotongroyong?
10. Apa sifat dan hakikat masyarakat pedesaan dan macam-macam gejala masyarakat pedesaan?
11. Bagaimana system budaya petani Indonesia
12. Apa fungsi desa dan unsur-unsur dari desa?
13. Perbedaan masyarakat pedesaan dengan masyakarat perkotaan
C.
Tujuanmasalah
1. Untuk mengetahui system budaya petani di Indonesia
2. Untuk mengetahui fungsi eksternal kota
3. Untuk mengetahui ciri-ciri masyarakat kota
4. Untuk mengetahui hubungan antara desa dan kota
5. Untuk mengetahui perbedaan antara masyarakat kota dan masyarakat desa
6. Untuk mengetahui fungsi desa dan unsur-unsur desa
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan
istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi
tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah
masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas.
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu
sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok
orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
B.
Masyarakatperkotaan
Kota adalah suatu
pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang
heterogen kedudukan sosialnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi
sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar. Dari beberapa pendapat secara umum
dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat
dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam
struktur pemerintahan..
C.
Desa
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana
bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri, atau desa merupakan
perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang
terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara
timbal balik dengan daerah lain. Suatu pedesaan masih sulit umtuk berkembang,
bukannya mereka tidak mau berkembang tapi suatu hal yang baru terkadang
bertentangan dengan apa yang leluhur hereka ajarkan karna itu masyarakat
pedasaan sangat tertutup dengan hal-hal yang baru karena mereka masih memegang
teguh adat-adat yang leluhur mereka ajarkan.
BAB
III
ANALISIS
MASYARAKAT
PERKOTAAN ASPEK-ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
A.
PengertianMasyarakat
Masyarakat
(sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk
sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut
B.
Syarat-SyaratmenjadiMasyarakat
-Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang
-Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu
-Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju
pada kepentingan dan tujuan bersama.
C.
PengertianMasyarakatPerkotaan
Kota
adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh
orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya, apabila penghuni setempatnya
dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar.
D.
2
TipeMasyarakat\
Tipe masyarakat ada 2 yaitu sebagai berikut :
1. Masyarakat kecil yang belum kompleks, masyarakat
yang belum pembagian kerja, dan belum belajar mengenai aspek-aspek kerja sama
2. Masyarakat
yang sudah kompleks,
adalah masyarakat
yang sudah mengenal teknologi maju, ilmu pengetahuan modern dan sebagainya.
E.
Ciri-ciriMasyarakat
Kota
1. Orang
kotalebihbanyakhidupindividudibandingkandengan orang desa yang
hidupbermasyarakat
2. Peluangkerjalebihbesar
3. Teknologi
yang dipakaimasyarakatkotalebih modern
4. Aturan
yang diterapkan di masyarakatkotalebihtegas
F.
PerbedaanDesadan
Kota
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan
(rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Perbedaan
tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat
sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa,
pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan
masyarakat perkotaan. Kita dapat membedakan antara masyarakat desa dan
masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing
punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta
proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan
“berlawanan”.
Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan
lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan
lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan,
menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu, adalah pertama-tama,
hubungan kekerabatan.
Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih memegang peranan
penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian,
walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat
gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan
di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan saja.
Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedesaan umumnya memegang
peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada mereka apabila ada
kesulitan-kesulitan yang dihadapi. menyatakan bahwa di daerah pedesaan
kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada individu seorang kiyai, ajengan,
lurah dan sebagainya.
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk
membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada
mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu
masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri-ciri tersebut antara lain :
· Jumlah dan kepadatan penduduk
· Lingkungan hidup
· Mata pencaharian
· Corak kehidupan sosial
· Stratifikasi sosial
· Mobilitas sosial
· Pola interaksi sosial
· Solidaritas sosial
· Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi
nasional
G.
HubunganAntaraDesadan
Kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah
sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya
terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka
saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan
bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan.
Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan
tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan.
Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak.
Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam
mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai
menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk
melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
“Interface”, dapat diartikan adanya kawasan perkotaan yang tumpang-tindih
dengan kawasan perdesaan, nampaknya persoalan tersebut sederhana, bukankah
telah ada alat transportasi, pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar,
dan rumah makan dan lain sebagainya, yang mempertemukan kebutuhan serta sifat
kedesaan dan kekotaan.
Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan
menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin
berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan.
Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui
beberapa cara, seperti:
· Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang
perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan.
Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang
beraneka ragam;
· Invasi kota , pembangunan kota baru seperti
misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi
perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan
perkotaan;
· Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku
dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi;
· ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa
pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota. Dari keempat hubungan
desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses
sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai
permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam
kehidupan dunia yang memang akan mengkota.
Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :
a). Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling
ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni
; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat
pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat
perkotaan. (soekanto,1969:123 ).
b) Sebab-sebab Urbanisasi
· Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk
meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
· Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik
penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)
Hal – hal yang termasuk push factor antara lain :
· Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang
dengan persediaan lahan pertanian,
· Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk
industri modern.
· Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa
tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara
hidup yang monoton.
· Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu
pengetahuan.
· Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai
hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa
penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain :
· Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota
banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
· Dikota lebih banyak kesempatan untuk
mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
· Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih
banyak dikota dan lebih mudah didapat.
· Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang
lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur
manusianya.
· Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri
dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial
yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 ).
H.
AspekPositifdanAspekNegatif
Untuk menunjang aktivitas serta memberikan suasana aman, tenteram,
nyaman, bagi warganya, kota diharuskan menyediakan fasilitas kehidupan dan
mengatasi berbagai masalah yang timbul sebagai akibat warganya.
Suatu lingkungan perkotaan seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
- Wisma, mengembangakan daerah perumahan sesuai dengan pertambahan penduduk serta memperbaiki lingkungan perumahan yang telah ada.
- Karya, yaitu penyediaan lapangan kerja. Dapat dilakukan dengan enyediaan ruang untuk kegiatan perindustrian, perdagangan, pelabuhan, terminal serta kegiatan lain.
- Marga, unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lain dalam kota atau dengan kota-kota daerah lainnya. Dalam unsur ini termasuk :
- Pengembangan jaringan jalan dan fasilitasnya ( terminal, parkir dll)
- Pengembangan jaringan telekomunikasi sebagai bagian dari sistem transportasi dan komunikasi kota.
- Memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian.
- Penyempurnaan yaitu unsur yang merupakan bagian penting bagi kota, termasuk fasilitas keagamaan, perkuburan kota, fasilitas pendidikan dan kesehatan, jaringan utilitas/ keperluan umum.
Kelima unsur pokok ini merupakan pola pokok dari komponen-komponen
perkotaan yang kauantitas dan kualitasnya kemudian dirinci dalam perencanaan
suatu kota. Kebijaksanaan perencanaan dan pengembangan kota harus dapat dalam
kerangka pendekatan yang luas yaitu pendekatan regional. Rumusan pengembangan
kota seperti itu tergambar dalam pendekatan penanganan masalah kota sebagai
berikut :
- Menekan angka kelahiran
- Mengalihkan pusar pembangunan pabrik/industri ke pinggir kota\
- Membendung urbanisasi
- Membangun kota satelit
- Meningkatkan fungsi dan peranan kota-kota kecil atau desa-desa yang telah ada disekitar kota besar
- Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai
I.
5
UnsurLingkunganPerkotaan
Ada 5 unsur pada lingkungan perkotaan sebagai berikut :
1. Wisma,
bagian ruang
yang digunaka untuk tempat berlindung
2. Karya,
unsure ini adalah syarat bagi eksistensi dari kota
3. Marga,
unsure ini untuk menyelenggarakan suatu tempat atau kota dengan tempat atau kota yang lain
4. Suka,
unsure ini untuk memenuhi kebutuhan hiburan
5. Penyempurna,
unsure ini merupakan unsur paling penting
J.
FungsiEksternaldari
Kota
1. Pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintahan wilayah tertentu
2. Pusat kegiatan ekonomi ekspor
3. Tempat ikatan komunikasi global
MASYARAKAT
PEDESAAN
A.
PengertianDesa
Desa adalah tempat sebagian besar penduduk yang bermata pencarian di bidang pertanian dan menghasilkan bahan makanan.
B.
Ciri-ciriDesa
Berikut ciri-ciri desa:
1. Di
desa masyarakatnya hidup secara kebersamaan
2. Di
desa sering adanya kegiatan gotong royong
3. Bangunannya
yang masih tradisional
C.
Ciri-ciriMasyarakatPedesaan
1. Kehidupan masyarakat pedesaan berkelompok
2. Mata
pencaharian di desa rata-rata menjadi petani
3. Sifat masyarakat pedesaan masih lugas
D.
Macam-macamKegiatanGotongRoyong
Ada beberapa macam-macam kegiatan gotongroyong yaitu sebagai berikut :
1. Gotong royong membenahi lingkungan desa
2. Gotong royong memperbaiki jalanan
3. Gotong royong jika ada tetangga hajjatan
E.
SifatdanHakikatMasyarakatPedesaan
Masyarakat pedesaan mempunyai sifat yang kaku tetapi ramah. Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani untuk menghasilkan bahan pangan. Tapi sekarang masyarakat pedesaan sudah banyak yang berpikiran maju.
F.
Macam-macaGejalaMasyarakatPedesaan
Terkadang di desa juga tidak selamanya tentram. Terkadang ada gejala-gejala pada masyarakat pedesaan. Berikut gejala-gejalanya :
1. Konflik,
Biasanya init erjadi pada masalah sehari-hari dengan tetangga
2. Kontrovesi,
Ini terjadi biasanya karena perbedaan kebiasaan atau kebudayaan yang sudah diterapkan sejak awal
3. Kompetisi,
terkadang di desa pada saa tberkompetisi atau saingan bias menimbulkan positif dan negatif. Negatifnya jika sudah fitnah-fitnah, adu domba dan sebagainya
G.
SistemBudayaPetani
Indonesia
1. Mereka menganggap bekerja adalah untuk hidup
2. Untuk menghadapi alam mereka harus bergotongroyong
3. Mereka Berorientasi pada masa sekarang, kurang memikirkan masa depan
H.
Unsur-unsurDesa
1. Daerah,
merupakan tempat tinggal dan tempat beraktifitas
2. Penduduk terkait pada kualititas dan kuantitas
3. Peraturannya berhubungan langsung dengan keadaan adat istiadat atau kebiasaan setempat
I.
FungsiDesa
1. Desa sebagai sumber pemasokkan bahan pangan bagi kota
2. Sumber tenaga kerja kasar bagi kota
3. Desa merupakan mitra bagi pembangunan kota
4. Desa sebagai bentuk pemerintahan kecil di wilayah
Indonesia
PERBEDAAN ANTARA MASYARAKAT PERKOTAAN DENGAN MASYARAKAT PEDESAAN
PERBEDAAN ANTARA MASYARAKAT PERKOTAAN DENGAN MASYARAKAT PEDESAAN
J.
PerbedaanAntaraMasyarakatPerkotaandenganMasyarakatPedesaan
1. Masyarakat pedesaan lebih terkenal dengan sifat religiusnya dibandingkan dengan masyarakat perkotaan
2. Masyarakat pedesaan lebih mengutamakan sifat social disbanding dengan masyarakat perkotaan yang lebih banyak dengan hidup sendiri
3. Masyarakat pedesaan masih asri atau masih banyak keindahan alamnya dibandingkan masyarakat perkotaan yang lebih banyak gedung-gedung bertingkat
4. Masyarakat pedesaan lebih banyak bertani, berdagang sebagai pekerjaan sekunder sedangkan di masyarakat perkotaan mata pencahariannya cenderung menjadi terspesialisasi
5. Kepadatan penduduk di kota lebih padat dibandingkan dipenduduk desa
Refrensi :