BAB
II
Penduduk, Masyarakat
dan Kebudayaan
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Latar
belakang memahami isi dari materi yang akan di bahas, kita akan mengetahui betapa pentingnya arti dari
sebuah penduduk, masyarakat serta
kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin kita sering
menemukan bahkan mengetahui apa itu arti
dari penduduk, masyarakat serta kebudayaan.namun tidak kebanyakan orang
mengetahui semua hal permasalahan yang
ada di ruang lingkup kita,
Ilmu sosial dasar adalah
pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial,khususnya yang diwujudkan oleh
masyarakat Indonesia dengan menggunakan
pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi,
sosial, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial. Ilmu Sosial Dasar
diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsepyang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial
agar daya tanggap, persepsi dan
penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan,
sehingga lebih peka terhadapnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Penduduk
2. Pengertian Masyarakat
3. Pengertian Kebudayaan
4. Apa Keterkaitan Antara Masyarakat,
Penduduk, dan Kebudayaan?
C.
Tujuan Permasalahan
1. Mengetahui Tentang Penduduk
2. Mengetahui Tentang Masyarakat
3. Mengetahui Tentang Kebudayaan
4. Mengetahui Keterkaitan Antara Masyarakat,
Penduduk,dan Kebudayaan
PEMBAHASAN
A. Penduduk
1. Pengertian penduduk
Penduduk
adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi
satu sama lain secara terus menerus /kontinu. Dalam sosiologi, penduduk adalah
kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Pada
hakekatnya, pengertian mengenai penduduk lebih ditekankan pada komposisi umur, jenis
kelamin dan lain-lain, tetapi juga
klasifikasi tenaga kerja dan watak ekonomi, tingkat pendidikan, agama, ciri
sosial, dan angka statistik lainnya yang menyatakan distribusi frekuensi
Penduduk
atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua: Pertama orang yang tinggal di daerah
tersebut. Dan kedua orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.
Dengan kata lain orang yang mempunyai
surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi
memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati
wilayah geografi dan ruang tertentu.
Dalam
arti luas, penduduk atau populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang mendiami atau menduduki tempat tertentu
misalnya pohon bakau yang terdapat pada hutan bakau, atau kera yang menempati
hutan tertentu. Bahkan populasi dapat pula dikenakan pada benda-benda sejenis
yang terdapat pada suatu tempat,
misalnya kursi dalam suatu gedung sekolah. Dalam kaitannya dengan manusia, maka
pengertian penduduk adalah manusia
yang mendiami dunia atau bagian-bagiannya. Pertumbuhan penduduk adalah
perubahan populasi sewaktu-waktu, dan
dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk
merujuk pada semua spesies.
2. Dinamika pendudukDinamika Penduduk
Dinamika
kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari
waktu ke waktu. pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat
elahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke
luar maupun ke luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan
jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu. Pertumbuhan penduduk yang
minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu daerah mengalami penurunan
yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Pertumbuhan penduduk meningkat jika
jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar ke dalam lebih besar dari
jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam ke luar.
3. Komposisi Penduduk
Komposisi
penduduk suatu Negara dapat dibagi menurut komposisi tertentu, misalnya
komposisi penduduk menurut umur, menurut tingkat pendidikan, menurut pekerjaan
dan sebagainya. Dengan mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin, dapat disusun/dibuat apa yang disebut piramida penduduk, yaitu grafik
susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu dalam bentuk
pyramid. Golongan laki-laki ada diseblah kiri dan perempuan disebelah kanan.
Garis aksisnya (vertical) menunjukkan interval umur dan gari horisontalnya
menunjukna jumlah atau prosentasi.
4. Persebaran Penduduk
Kecenderungan manusia untuk memilih daerah yang subur untuk
tempat tinggalnya, terjadi sejak pola hidup masih sangat sederhana. Itulah maka
sejak masa purba daerah sangat subur selalu menjadi perebutan manusia, sehingga
tidak salah lagi bahwa daerah yang subur ini kemungkinan besar terjadi
kepadatan penduduk. Sudah tentu hal
semacam ini terjadi didaerah/Negara yang pola hidup penduduknya masih bertani.
Daerah semacam inilah yang kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan, daerah
tempat pemerintahan, daerah perdagangan dan sebagainya.. prinsip tempat tinggal
mendekati tempat bekerja yang secara langsung atau tidak, menimbulkan
ketidakseimbangan penduduk ditiap-tiap daerah. Sehingga terjadi daerah yang
berpenduduk padat.
5. Kepadatan penduduk
Kepadatan
penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk yang ada dengan luas area
dimana mereka melakukan domisili. Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa
konsep kapasitas muat juga berlaku pada penduduk bumi, yakni bahwa penduduk
yang tak terkontrol dapat menyebabkan katastrofi Malthus. Beberapa menyangkal
pendapat tentang ini. Grafik berikut menunjukkan kenaikan logistik penduduk.
Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk lebih tertinggi, di
antaranya: Monako, Singapura, Vatikan, dan Malta. Di antara negara besar yang
memiliki kepadatan penduduk tinggi adalah Jepang dan Bangladesh.
6. Pengendalian jumlah penduduk
Pengendalian
penduduk adalah kegiatan membatasi pertumbuhan penduduk, umumnya dengan
mengurangi jumlah kelahiran. Dokumen dari Yunani Kuno telah membuktikan adanya
upaya pengendalian jumlah penduduk sejak zaman dahulu kala. Salah satu contoh
pengendalian penduduk yang dipaksakan terjadi di Republik Rakyat Cina yang
terkenal dengan kebijakannya 'satu anak cukup'; kebijakan ini diduga banyak
menyebabkan terjadinya aksi pembunuhan bayi, pengguguran kandungan yang
dipaksakan, serta sterilisasi wajib. Indonesia juga menerapkan pengendalian
penduduk, yang dikenal dengan program Keluarga Berencana (KB).
7. Penurunan jumlah penduduk
Berkurangnya
jumlah penduduk menyebabkan turunnya jumlah populasi pada sebuah daerah. Hal
ini disebabkan oleh perpindahan daerah kesuburan atau oleh emigrasi
besar-besaran. Juga oleh penyakit, kelaparan maupun perang. Namun seringkali
oleh gabungan faktor-faktor tersebut. Di masa lampau penurunan jumlah penduduk
disebabkan terutama sekali oleh penyakit.
.
8. pertambahan
penduduk alamiah,
yaitu
jumlah orang yang lahir dikurangi jumlah yang meninggal; migrasi penduduk khususnya dariwilayah perdesaan (rural) ke
wilayah perkotaan (urban); sertareklasifikasi,yaitu perubahan status suatu desa
(lokalitas), dari lokalitasrural menjadi lokalitas urban, sesuai dengan
kriteria yang ditetapkandalam Sensus oleh Badan Pusat Statistik.Pertambahan
penduduk alamiah berkontribusi sekitar sepertigabagian sedangkan migrasi dan
reklasifikasi memberikan andil dua pertiga kepada kenaikan jumlah penduduk perkotaan
di Indonesia, dalamkurun 1990-1995. Dengan kata lain migrasi sesungguhnya masih
merupakan faktor utama dalam penduduk
perkotaan di Indonesia.Kegiatan industri dan jasa di kota-kota tersebut yang
semakinberorientasi pada perekonomian global, telah mendorong perkembangan
fisik dan sosial ekonomi kota, namun semakin memperlemah keterkaitannya dengan
ekonomi lokal, khususnya ekonomi perdesaan karena upah di pedasaan lebih kecil
dari upah di perkotaan. Dampak yang paling nyata hanyalah meningkatnya permintaan
tenaga kerja, yang pada gilirannya sangat memacu laju pergerakan penduduk dari
desa ke kota dan makin mempersulit lowongan pekerjaan karena banyak persaingan
orang yang dari desa ke ke kota untuk mencari kerja.
B. Masyarakat
1. Pengertian masyarakat
Masyarakat
(sebagai terjemahan istilah society)
adalah sekelompok orang yang membentuk
sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata
"masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak.
Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen
(saling tergantung satu sama lain). Umumnya,istilah masyarakat digunakan untuk
mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Kata
society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas
diturunkan dari kata socius yang berarti
teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung
makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama
dalam mencapai tujuan bersama.
Penduduk,
masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk
adalah sekumpulan manusia yang
menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakatmerupakan
sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh
peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat
tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan
kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh
seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan
kebudayaan merupakan hal yang tidak
dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun
melengkapi kebutuhan hidupnya yang
kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Untuk menganalisa
secara ilmiah tentang proses terbenruknya masyarakat sekaligus problem-problem
yang ada sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau bergeser kita
memerlukan beberapa konsep. Konsep-konsep tersebut sangat perlu untuk
menganalisa proses terbentuk dan tergesernya masyarakat dan kebudayaan serta
dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamik sosial
(social dynamic). Konsep-konsep penting tersebut antara lain :
·
Internalisasi
(internalization)
Internalisasi adalah proses norma-norma
kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusionalisasi saja,akan tetapi
mungkin norma-norma tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota
masyarakat. Norma-norma ini kadang dibedakan antara norma-norma
·
Sosialisasi
(socialization)
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer
kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses
sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu
·
Enkulturasi
(enculturation).
Enkulturasi adalah proses mempelajari nilai dan norma kebudayaan yang dialami individu selama hidupnya.Menurut E.
Adamson Hoebel
enkulturasi adalah kondisi saat seseorang secara sadar atau pun tidak sadar
mencapai kompetensi dalam budayanya dan menginternalisasi budaya tersebut.[2] Hasil dari proses enkulturasi adalah identitas, yaitu identitas pribadi dalam sebuah kelompok
masyarakat
C. Kebudayaan
1. Pegertian Kebudayaan
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas
Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut
Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
Menurut
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2. Perkembangan Dan Perubahan Kebudayaan
Kebudayaan
selalu dimiliki oleh setiap masyarakat, hanya saja ada suatu masyarakat yang
lebih baik perkembangan kebudayaannya dari pada masyarakat lainnya untuk
memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya. Pengertian kebudayaan banyak sekali
dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil
dari karya, rasa dan cipta masyarakat.
Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang
diperlukan manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya
dapat diabdikan untuk kepentingan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia
mewujudkan segala norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur
masalah-masalah kemasarakatan alam arti
luas, didalamnya termasuk, agama, ideology, kebatinan, kenesenian dan semua
unusr yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia yang hidup sebagai
anggota masyarakat. Dari pengetian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu
merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang
digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi,
untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia
itu sendiri. Atas dasar itulah para ahli
mengemukakan adanya unsur kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur
yaitu :
a. Unsur religi
b. Sistem kemasyarakatan
c. Sistem peralatan
d. Sistem mata pencaharian hidup
e. Sistem bahasa
f. Sistem pengetahuan
g. Unsur seni
Bertitik
dari sistem inilah maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain
:
a. Wujud sebagai suatu kompleks dari ide,
gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal kebudayaan.
Sifatnya abstrak, lokasinya dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu
hidup.
b.
Kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam
masyarakat.
c.
Kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia
3. Kebudayaan Sebagai Pengikat Kehidupan
Bermasyarakat
Dalam
sejarah perjuangan bangsa para perintis telah dengan susah payah membangun dan
mempertahankan bangsa ini. Membangun tentu membutuhkan proses yang panjang..
Pembangunan membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang mengedepankan
kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi dan golongan.. Secara nasional
kebudayaan adalah pencerminan sebuah bangsa yang memberikan dampak positif
dalam membangun bangsa yang demokratif dengan mengedepankan nilai-nilai
kemanusiaan. Kebudayaan daerah merupakan bagian dari budaya bangsa yang perlu
dipertahankan nilai-nilai
kemanusiaannya. Seorang tokoh atau pemimpin perlu memahami tentang tata krama
atau tatanan dalam memberikan arah dan kebijakan untuk memajukan pemerintah,
pembangunan dan kemasyarakatan dimana dia berada. Kebudayaan dapat dijadikan
modal dasar dalam gerak dan langkah sesuai bidang tugas dan fungsi kita
masing-masing sebab kebudayaan yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita sangat
banyak memberikan sebuah kebenaran yang berdasar pada etika dan moral. Satu hal
yang perlu dikoreksi adalah kurang peduli dan konsistennya mayarakat terhadap
nilai-nilai kebudayaan yang ada sehingga bisa memunculkan berbagai dikonomi
persepsi. Orang bisa melakukan kesalahan besar atau kecil itu karena tidak
memahami nilai-nilai budayanya. Kenapa munculnya korupsi, kolusi dan nepotisme?
Ini sebagai akibat dari ketidaktahuan budaya nenek moyang kita karena nenek
moyang yang merupakan perintis kebudayaan yang mewariskan kepada kita bukan
budaya orang pencuri atau korupsi tetapi orang yang berbudaya adalah orang yang
tahu tentang harga diri manusia dan lingkungannya. Untuk itu budaya yang kuat
apabila pemerintah dan seluruh masyarakat merasa memiliki daerahnya tanpa ada
indikasi sebuah perbedaan baik suku, agama dan darimana dia berasal hal ini
bila diwujudkan maka kita akan terkenal karena budayanya.
D. Keterkaitan Antara Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Penduduk,
masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama
lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk
yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh
peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat
tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka
dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring
dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan
merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil
karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang
kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia (
masyarakat ) tersebut. Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke
masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat
lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan
masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada
di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar
untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam
dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan
bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan
demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar
masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan
pangannya sendiri. Masyarakat zaman dahulupun meninggalkan hasil kebudayaan
yang beraneka ragam, mulai dari peralatan, bahasa, lagu, bangunan – bangunan,
hingga berbagai macam upacara adat. Hasil kebudayan pada zaman prasejarah
merupakan benda – benda tua yang terbuat dari batu – batu alam dan tulang –
tulang binatang. Alat – alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang.
Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengan
tumbuhnya peraturan – peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat
tersebut. Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai
mengenal tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan
yang lebih jelas jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman
sebelumnya. Mereka yang dulu hidup dengan menyembah batu dan pepohonan besar
kini mulai menyembah apa yang mereka sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang
berkembang pada zaman ini adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa
pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan
hanya dari segi kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga
kepada adat istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak
sekali karya seni berupa lukisan, patung – patung dan candi – candi yang
bercorak hindu maupun budha yang di bangun pada zaman ini. Zaman madya ditandai
dengan masuknya agama Islam. Agama Islam menyebar dengan cepatnya menyebar di
Indonesia. Agama Islam juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi
perkembangan kebudayaan di Indonesia. Islam memberikan sentuhan baru bagi
perkembangan bangunan – bangunan dan karya seni maupun sastra di Indonesia.
Zaman baru di mulai sejak masuknya pengaruh barat ke Indonesia. Hingga saat ini
zaman baru masih berlangsung. Proses berkembangnya kebudayaanpun masih terus
berlangsung. Zaman baru membawa pengaruh dan perubahan yang besar. Mulai dari
gaya hidup, cara berpakaian, bentuk bangunan dan lain – lain. Kebudayaan yang
berasal dari luarpun tak hanya masuk, namun sebagian dari mereka bercampur
dengan kebudayaan asli Indonesia sehingga terciptalah suatu kebudayaan yang
baru. Kebudayaan sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu
tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara
memiliki kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk
berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan
hidupnya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat saya simpulkan:
1. Yang dinamakan penduduk berarti sekumpulan
manusia yang menempati suatu wilayah atau tempat untuk melangsukan
kehidupannya.
2. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan
penduduk yang saling berinteraksi dengan sesama manusia dengan tidak
menyalahgunakan aturan-aturan yang berlaku pada suatu wilayah atau tempat
domisili.
3. Kebudayaan adalah semua hasil dari karya, cipta yang terjadi dengan alami maupun
buatan sampai terus membawa kebiasaan
hingga masa kini .
4. Budaya yang kuat apabila dari kita sendiri
menjaga serta melestarikan budaya yang sejak jaman nenek moyang kita ada, dan
jangan menyalahgunakan budaya yang sudah ada sejak kita belum mengenal dunia.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/
dan http://google.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Enkulturasi
http://aripsaputra.blogspot.co.id/2011/10/pengertian-sosialisasi-internalisasi.html
http://www.gunadarma.ac.id
http://imazshare.wordpress.com/2011/11/08/pendudukmasyarakatdan-budaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://cahyamenethil.wordpress.com/2010/10/04/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan
https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar