BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Prasangka selalu disebut dengan pemikiran yang negatif.
Tapi bias juga dengan pemikiran positif. Tetapi lebih condong kepemikiran yang
negatif. Ciri-ciri orang yang selalu berprasangka masih belum jelas. Akan tetapi,
menurut beberapa
orang bahwa ciri-ciri
orang berprasangka adalah
orang yang berintelekgensia tinggi karena sifat orang seperti suka berpikir kritis.
Beberapa orang mempunyai prasangka rasial, sehingga bertindak diskriminatif terhadap orang yang di prasangkainya.
Jika sifatberprasangka dan diskriminatif terhadap orang yang
prasangkainya maka akan muncul pertentangan-pertentangan sosial.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud perbedaan dari kepentingan?
2. Apa
yang dimaksud diskriminatif dan ethosentris?
3. Apa saja yang menjadi pertentangan dan ketegangan dalam masyarakat?
4. Apa saja golongan-golongan yang
berbeda dan integrasi sosial?
5. Apa
yang dimaksud dengan integrasinasional?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui perbedaan dari kepentingan
2. Mengetahui pengertian dari diskriminatif dan ethosentris
3. Untuk mengetahui pertentang dan ketegangan yang ada pada masyarakat
4. Untuk mengetahui pengertian dari integrasinasional
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Diskriminatif
Menurut PBB,
diskriminasitermasukperilaku, berdasarkanperbedaandalamkategorisasi yang
dibuatolehalamataumasyarakat, yang
tidakadahubungannyadengankemampuanindividuataujasanya.
B. PertentanganSosial
Menurut
Lewis A. Coser,
pertentangansosialadalahsebuahperjuanganmengenainilai-nilaiatautuntutanatas
status, kekuasaan, bermaksuduntukmenetralkan, mencederai, ataumelenyapkanlawan.
C. IntegrasiSosial
MenurutSoerjonoSoekanto,
integrasisosialsebuah proses sosialindividuataukelompok yang
berusahamemenuhigolmelawanlawan yang disertaidenganancamandan / ataukekerasan.
D. Ethosentris
Menurut
Matsumoto,
etnosentrisadalahkecenderunganuntukmelihatduniahanyamelaluisudutpandangbudayasendiri.
BAB III
ANALISA
A. PerbedaanKepentingan
Perbedaankepentinganadalahdasardaritimbulnyatingkahlakuindividu.
Karenaindividumengandungartibahwatidakadadua orang yang samapersis yang
berartimemilikiaspek-aspekpribadi yang berbeda. Makatimbulperbedaankepentingan.
Macam-macamperbedaankepentinganadabeberapayaitusebagaiberikut :
·
kepentingan individu untuk
memperoleh kasih sayang
·
kepentingan individu untuk
memperoleh harga diri
·
kepentingan individu untuk
memperoleh penghargaan yang sama
·
kepentingan individu untuk
memperoleh prestasi dan posisi
·
kepentingan individu untuk
dibutuhkan orang lain
·
kepentingan individu untuk
memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya
·
kepentingan individu untuk
memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
·
kepentingan individu untuk
memperoleh kemerdekaan diri.
B.
DiskriminasidanEthosentris
Diskriminasi
merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana
layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu
tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam
masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk
membeda-bedakan yang lain.
Dan ethosentrisadalahsuatukecenderungan
yang menganggapnilai-nilaidannorma-normakebudayaannyasendiri.
Ethosentrismerupakangejalasosial yang universal, dansikapdemikianbiasanyadilakukansecaratidaksadar.
C.
Pertentangan dan Ketegangan dalam Masyarakat
Konflik
mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa
dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau
perang. Dalam hal ini terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dari
situasi konflik, yaitu :
Ada beberapa macam yang merupakan dasar pertentangan dan ketegangan dalam masyarakat sebagai berikut
:
1. Terdapat dua atau lebih individu
yang terlibat dalam pertentangan dan ketegangan dalam masyarakat
(konfilk)
2. Individu-individu memiliki pemikiran,
dan tujuan yang berbeda
3. Terdapat interaksi pada individu-individu yang terlibat
D.
Golongan-Golongan yang Berbedadan IntegrasiSosial
Golongan-golonganmasyarakat
di Indonesia memilikiberagamaspek-aspek yang terdiridari :
1. Sukubangsadanbudaya
2. Agama
3. Bahasa
4. Nasional
Indonesia
Integrasi social merupakan unsur-unsur penyesuaian
yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan.unsur tersebut meliputi suku, budaya, agama, bahasa, dan norma. Adapun yang menjadi penghambat integrasi adalah sebagai berikut :
1. Tuntutan Penguasaan
2. Sentimen
agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan
3. Prasangka dapat menyebabkan penghambat integrasi
E.
IntegrasiNasional
Integritas
Nasional identik dengan integritas bangsa yang mempunyai pengertian suatu
proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek sosial budaya ke dalam kesatuan
wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1989) yang harus dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian
dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa. Integritas
nasional sebagai suatu konsep dalam kaitan dengan wawasan kebangsaan dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia berlandaskan pada aliran pemikiran/paham
integralistik yang dicetuskan oleh G.W.F. Hegl (1770-1831).
F.
Daya Upaya untuk Mengurangi
/Menghilangkan Prasangka dan Diskriminasi
Ada upaya untuk mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminasi yaitu sebagai berikut
:
1. Perbaikan kondisi social ekonomi, memperbaiki kondisi social ekonomi salah satunya bias dapat dilakukan dengan pemertaan pembangunan dan usaha bagi warga yang masih kesusahan dalam ekonomi akan mengurangi kondisi kesusahan dalam ekonomi
2. Perluas kesempatan belajar, adanya usaha-usaha pemerintah dalam perluasan kesempatan dalam belajar
paling tidak untuk mengurangi dan menghilangkan prasangka, terutama pendidik tinggi
yang hanya dapat dinikmati oleh kalangan masyarakat menengah dan atas.
Karena dalam mencapai pendidikan yang tinggi diperlukan otak dan modal yang tinggi. Untuk yang
memilikiprestasi yang bagus dan konsisten sangatlah beruntung, karena dengan adanya prestasi yang tinggi akan mendapatkan beasiswa untuk pendidikan yang tinggi lagi. Dengan memberikan kesempatan luas untuk belajar untuk sampai pendidikan yang tinggi dapat mengurangi prasangka negatif.
3. Sikap terbuka dan sikap lapang,
karena jika sudah saling percaya,
saling menghargai, menghormati pendapat orang lain, dan menjauhkan diri dari bersifat berprasang kanegatif.
Maka akan muncul sikap terbuka,
sikap lapang, menerima kritikan,
dan bias menghormati pendapat orang yang berbeda.
Refrensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar