A.
Latar Belakang Masalah
Berbagai
cara dapat dilakukan untuk mengklasifikasi dan mengidentifikasi
media. Menurut bentuk informasi yang digunakan, anda dapat memisahkan dan
mengklasifikasi media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual
diam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan media audio
visual gerak. Klasifikasi media ini dapat
menjadi landasan untuk membedakan proses yang dipakai untuk menyajikan pesan,
bagaimana suara dan atau gambar itu diterima, apakah melalui penglihatan
langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi.
B.
Rumusan Masalah
1. Klasifikasi media menurut
pakar ?
C.
Tujuan Masalah
1.
Untuk mengetahui apa arti media menurut
para ahli.
2.
Untuk memahami fungsi media dari pakar
ahli.
3.
Untuk mempelajari media dengan benar
menurut para ahli.
BAB II
ANALISIS
A.
Klasifikasi
media menurut pakar
1. Klasifikasi
media pembelajaran menurut Azhar Arshad
Klasifikasi
sumber belajar tidak jauh
berbeda dengan bentuknya. Klasifikasi sumber belajar menurut Degeng dalam Azhar
Arshad (2006) adalah sebagai berikut:
1. Pesan
(Apa informasi yang ditransmisikan?)
2. Orang
(Siapa/Apakah yang melakukan transmisi?)
3. Bahan
(Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)
4. Alat
(Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)
5. Teknik
(Bagaimana informasi itu ditransmisikan?)
6. Lingkungan/Latar
(Di mana ditransmisikan?)
2. Klasifikasi
media pembelajaran menurut Rudy Bretz
Rudy Bretz,
mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa
gambar, garis, dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan
antara media siar (telecommunication) dan media rekam (recording).
Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8
kategori: 1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3)
media audio semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media
semi gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak.
3. Klasifikasi
media pembelajaran menurut Sudjana dan Ahmad Rifa’i
Sudjana dan Ahmad
Rifa’i membedakan atau mengklasifikasikan media ke dalam empat kelompok,
yaitu media grafis (dua dimensi), misalnya gambar, foto, dan
grafik. Media tiga dimensi, misalnya model susun dan model
kerja. Media proyeksi, misalnya OHP dan media lingkungan (alam).
4. Klasifikasi
media pembelajaran menurut R. Murry Thomas
Menurut R. Murry Thomas
media diklasifikasikan berdasarkan jenjang pengalaman , yaitu: (1) Pengalaman
dari benda asli (reliefe experience), misalnya bola. (2) Pengalaman dari benda
tiruan (sudstitude of reliefe experience) misalnya gambar dan foto. (3) Pengalaman
dari kata-kata (word only), misalnya buku dan program radio.
5. Klasifikasi
media pembelajaran menurut Soeparno
· Klasifikasi
media berdasarkan karakteristiknya, dibedakan menjadi: (a) media yang memiliki
karakteristik tunggal, misalnya radio. (b) media yang memiliki karakteristik
ganda, misalnya film dan TV.
· Klasifikasi
media berdasarkan dimensi presentasi, yang dibedakan menjadi: (a) Lama
presentasi yaitu presentasi sekilas, misalnya TV, dan presentasi tak sekilas,
misalnya OHP. (b) sifat presentasi yaitu presentasi kontinyu, misalnya TV, dan
presentasi tak kontinyu, misalnya OHP.
· Klasifikasi
media berdasarkan pemakainya, dapatdibedakan menjadi (a) berdasarkan jumlah
pemakai, yaitu media untuk kelas besar, kelas kecil, dan belajar individual,
(b) berdasarkan usia dan tingkat pendidikan pemakai, yaitu media untuk TK, SD,
SMP, SMU, dan PT.
6. Klasifikasi
Media Pembelajaran Edgar Dale
Edgar Dale
mengadakan klasifikasi media pembelajarn menurut
tingkat dari yang paling konkrit sampai yang paling abstrak.
Pada
dasarnya, media pembelajaran terdiri atas berbagai ragam dan bentuk. Media ini
dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan bahan pembuatannya.
Munculnya
pengaruh sistem approach dalam dunia pendidikan mendorong munculnya
gagasan bahwa media adalah satu bagian integral dalam proses instruksional
dunia pendidikan. Media instruksional pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
1. Media
yang dimanfaatkan. Artinya media yang biasanya dibuat secara komersial dan
terdapat dipasaran. Kita tinggal memilih dan memakai serta memanfaatkannya.
Misalnya radio, tape recorder, televisi, OHP, LCD, dan lain-lain.
2. Media
yang dirancang atau “media by design”. Media ini harus dipersiapkan,
dibuat, dan dikembangkan sendiri. Misalnya chart, gambar-gambar,
bagan, dan lain-lain.
Media pembelajaran
bahasa secara umum dapat digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu berupa
media elektronik dan media nonelektronik. Menurut Suyanto, media pembelajaran
bahasa dibagi dalam tiga kategori besar. Diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Media
Berdasarkan Jenisnya
Dilihat
dari segi jenisnya, media pembelajaran ada tiga macam. Diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Media
Audio (Auditif)
Media
audio adalah media yang bentuk sarana penyampai, pembawa, dan pengantar
pesannya ditangkap melalui indra pendengar. Diantara media audio ini adalah
televisi, radio, MP3, tape recorder, piringan hitam, dan lain-lain.
b. Media
Visual
Media
visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Artinya, media
ini terfokus hanya pada pancaindra penglihatan. Jenis media visual ini ada yang
menampilkan gambar diam seperti film strip film berangkai), slide (dilm
bingkai), foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula jenis media yang
menampilkan gambar atau simbol yang bergerak, seperti hanya film bisu dan film
kartun.
c. Media
Audiovisual
Media
audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar.
Artinya, media ini didapatkan dari hasil penggabungan antara audio dan visual.
Media jenis audiovisual dibagi kedalam dua bagian, diantaranya adalah sebagai
berikut.
1) Audiovisual
Diam : film bingkai suara (sound slide), film rangkai suara, dan cetak
suara.
2) Audiovisual
Gerak : film suara dan video-cassette.
2. Media
Berdasarkan Daya Liputnya
Dilihat
dari aspek daya liputnya, media pembelajaran dibagi tiga. Diantaranya adalah
sebagai berikut.
a. Media
dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas pada
tempay dan ruang. Contoh : televisi dan radio.
b. Media
dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat. Dalam penggunaannya,
menggunakan ruang dan tempat yang tertutup dan gelap. Contoh : film, sound,
slide, dan film rangkai.
c. Media
untuk pengajaran individual. Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri.
Yang termasuk dalam dalam jenis media ini adalah modul berprogram dan
pengajaran melalui komputer.
3. Media
Berdasarkan Bahan Pembuatannya
a. Media
sederhana. Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya terjangkau
atau murah. Selain itu, media ini juga mudah dibuat dan gampang digunakan.
b. Media
kompleks. Bahan dan alat pembuatannya tergolong sulit diperoleh, dan harganya
juga cukup mahal. Selain itu, memerlukan keterampilan yang memadai untuk
menggunakan media jenis ini.
Berikut ini merupakan
pembagian media pembelajaran secara umum. Diantaranya adalah:
1. Media
Audio (al-wasail al-sam’iyah)
2. Media
Visual (al-wasail al-bashariyyah)
3. Media
Audio Visual (al-wasail al-sam’iyyah al-bashariyyah)
4. Media
Interaktif atau multimedia pembelajaran interaktif.
5. Media
berbasis
Berdasarkan
pengembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat
kelompok, yaitu:
1. Teknologi
Cetak. Adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku
dan materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanik atau
fotografis.
2. Teknologi
Audio-Visual. Adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan
menggunakan mesin-mesin mekanik dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan
audio dan visual. Seperti proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual
yang lebar.
3. Teknologi
Berbasis Komputer. Adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan
menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Media ini menyimpan
materi/informasi dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual.
4. Teknologi
Gabungan. Adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang
menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer.
Pengelompokkan berbagai
jenis media apabila dilihat dari segi perkembangan teknologi oleh Seels &
Glasgow dibagi ke dalam dua kategori luas, yaitu:
1. Pilihan
Media Tradisional
a. Visual
diam yang diproyeksikan
- proyeksi opaque (tak
tembus pandang)
- proyeksi overhead
- slides
- filmstrips
b. Visual
yang tak diproyeksikan
- gambar, poster
- foto
- charts, grafik,
diagram
- pameran, papan info,
papan-bulu
c. Audio
- rekaman piringan
- pita kaset, reel,
cartridge
d. penyajian multimedia
- slide plus suara
(tape)
- multi-image
e. Visual dinamis yang
diproyeksikan
- film
- televisi
- video
f. Cetak
- buku teks
- model, teks
terprogram
- workbook
- majalah ilmiah,
berkala
- lembaran lepas (hand-out)
g. Permainan
- teka-teki
- simulasi
- permainan papan
h. Realita
- model
- specimen (contoh)
- manipulatif (peta,
boneka).
2. Pilihan Media
Teknologi Mutakhir
a. media berbasis
telekomunikasi
- telekonferen
- kuliah jarak jauh
b. media berbasis
mikroprosesor
- computer-assisted
instruction
- permainan
komputer
- sistem tutor
intelijen
- interaktif
- hypermedia
- compact (video)
B.
REFRENSI
·
Arsyad, Azhar. 2010. Media
Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
·
Fachrurrazi, Aziz, dkk. 2012. Strategi
Pembelajaran Bahasa Arab. UIN Jakarta.
·
Munadi, Yuhdi. 2012. Media
Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.
·
Nuha, Ulin. 2012. Metodologi Super
Efektif Pembelajaran Bahasa Arab.Jogjakarta: Diva Press.
·
Yuhdi Munadi, Media
Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, 2012, Gaung Persada Press Jakarta
·
Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA., Media
Pembelajaran, (2010, Cet. Ke-13, Jakarta: Rajawali Pers), hal.
29-35.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar